broadcast_2011@smkn2Tasikmalaya. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Translate this Blog

Google Translate
Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese
English French German Spain Italian Dutch

Sinematografi dalam Film



Sinematografi
1 Dasar Videografi
Kamera video adalah perangkat perekam gambar video yang mampu menyimpan gambar digital dari mode gambar analog. Kamera video termasuk salah satu perangkat digitizer yang memiliki kemampuan mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan  mengubah ke mode digital elektronis. Begitu banyak jenis kamera video yang digunakan dalam dunia broadcasting (pertelevisian).
Kamera merupakan salah satu aspek penting dalam suatu pembuatan film, fungsi kamera yaitu mengambil/merekam adegan-adegan yang di arahkan oleh sang sutradara kemudian divisualisasikan oleh pemain-pemain yang melakukan adegan-adegan. Camera dioperasikan oleh crew film yang disebut cameraman, cameraman mengoprasikan camera sesuai dengan arahan sutradara. Untuk menjadi seorang cameraman professional harus mengetahui jenis-jenis camera, teknik pengambilan gambar, dan unsur-unsur dalam pengambilan gambar.
2 Angel
Sudut pengambilan gambar sangat penting dalam proses pengambilan gambar karena akan mempengaruhi nilai kualitas suatu gambar. Berikut jenis-jenis sudut pengambilan gambar:
Ø Bird Eye View
Pengambilan gambar dilakukan dari atas ketinggian tertentu sehingga memperlihatkan lingkungan yang sedemikian luasnya dengan benda-benda lain yang tampak di bawah sedemikian kecil. Pengambilan gambar biasanya menggunakan helikopter maupun dari gedung-gedung tinggi.
Ø High Angel
Sudut pengambilan gambar tepat di atas objek, pengambilan gambar seperti ini memiiki arti yang dramatik yaitu kecil atau kerdil.
Ø Low Angel
Pengambilan gambar di ambil dari bawah si objek, sudut pengambilan gambar ini merupakan kebalikan dari high angel. Kesan yang ditimbulkan dari sudut pandang ini yaitu keagungan dan kejayaan.
Ø Eye Angel
Pengambilan gambar ini mengambil sudut sejajar dengan mata objek, tidak ada kesan dramatik tertentu yang di dapat dari eye level ini, yang ada hanya memperlihatkan pandangan mata seseorang yang berdiri.
Ø Frog Angel
Sudut pengambilan gambar ini di ambil sejajar dengan permukaan tempat objek berdiri, seolah-olah memperlihatkan objek menjadi sangat besar.
3 Framing
Framing adalah gerakan yang dilakukan oleh objek untuk memasuki (in) atau keluar (out) framing shoot.
1.    Long Shoot
Long shoot adalah shot yang sangat jauh bidang yang diambil lebih dekat dari pada extreme long shot, namun tetap objek utama masih terlihat terlalu kecil dibandingkan total keseluruhan.
2.    Close Up
Close up adalah shot yang teramat dekat. Objek menjadi titik perhatian utama dalam shot ini dan latar belakang terlihat dominan, mannusia biasanya ditampilkan pada bagian bahu hingga bagian kepala.
3.    Extereme Close Up
Extreme close up adalah shot yang menampilkan bagian tertentu, objek dengan sangat detail memenuhi layar.
4.    Medium Long Shoot
Medium long shot adalah shot yang leih dekat dari pada ELS dan LS. Manusia ditempatkan dari atas pinggang ke atas kepala dalam shot ini. Latar belakang objek utama pun nampak sebanding.
5.    Big Close Up
Big close up adalah shot yang menampilkan bagian tertentu dari bagian manusia. Objek mengisi layar secara menyeluruh dan terlihat detilnya.
4 Gerakan Kamera
Pergerakan kamera yaitu gerakan kamera saat proses pengambilan gambar untuk menyesuaikan dengan objek yang di rekam. Berikut jenis-jenis pergerakan kamera:

4.1 Zooming ( in / out )
   Gerakan yang dilakukan oleh lensa kamera mendekat maupun menjauhkan objek, gerakan ini merupakan fasilitas yang disediakan oleh kamera video dan kameramen hanya mengoprasikannya saja.
4.2 Panning (left/rigth)
Yang dimaksud dengan gerakan panning yaitu gerakan kamera dengan cara membelokan arah kamera ke kanan (pan right) maupun ke kiri (pan left) tanpa menggerakan tripod / dudukannya.
4.3 Tilting ( Up / Down )
Gerakan tilting yaitu gerakan ke atas dan ke bawah, masih menggunakan tripod sebagai alat bantu agar hasil gambar yang didapatkan memuaskan dan stabil.
4.4 Follow
Pengambilan gambar dilakukan dengan cara megikuti objek dalam bergerak searah.
5 Komposisi
Komposisi adalah bagian yang paling terpenting pada komunikasi visual karena komposisi adalah usaha untuk menata semua visual elemen dalam frame. Menata visual elemen di sini bisa diartikan kita mengarahkan perhatian penonton pada informasi yang kita berikan kepada mereka. Atau dalam arti lain kita mengarahkan penonton pada Point of Interest (POI) dalam gambar yang kita buat. Dengan mengarahkan penonton pada POI maka penonton akan bisa mengikuti cerita dalam film kita dengan emosi sepenuhnya. Jika kita terlalu banyak meletakan POI dalam sebuah gambar maka mata atau perhatian penonton akan terbagi-bagi, akhirnya perhatian mereka pada cerita juga akan terganggu.
Dalam film atau dalam komunikasi visual kita harus memanfaatkan waktu seefisien mungkin agar penonton bisa mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan dalam memahami film kita. Komposisi memang mempunyai aturan-aturan yang sangat ketat, akan tetapi kita bisa saja melawan aturan tersebut asalkan tetap bisa mengarahkan perhatian penonton pada POI. Banyak sekali factor yang mempengaruhi komposisi di antaranya : warna, garis, tekstur, bentuk, ukuran, dan sebagainya. Yang menjadi sedikit mempunyai tantangan adalah dalam film kita mengkomposisi gerak. Karena bisa saja subjek atau kamera bergerak terus menerus sehingga kita harus terus mengatur elemen-elmen visual tersebut dalam frame kita, sehingga penonton tetap setia pada POI.
5.1 The Rule of Thirds
·       Aturan ini membagi frame menjadi 3 bagian.
·       Penekanannya yaitu 1/3 atau 2/3 frame, dari pada ditengah-tengah frame.
·       Pada saat membidik dengan mode mendatar atau landscape, ambil bagian dataran atau bawah kurang lebih 1/3 frame, kemudian sisanya untuk mengambil bagian atas atau langit.
·       Pada kebanyakan orang, penekanan dalam mengambil video adalah lurus dengan titik pusat subyeknya.
·       Dan titik pusat itu bisa terletak pada 1/3 dari bagian frame-nya.
·       Hindari meletakkan bagian utama pada titik tengah dari frame, karena gambar yang dihasilkan terlalu simetris dan tidak menarik perhatian mata untuk melihatnya.
·       Buat gambar yang tidak simetris, karena dengan itu akan menimbulkan efek kegembiraan, ketegangan, dan juga gerakan gambar.
5.2 Headroom, Leading / Walking Room dan Looking / Nose Room
·       Terminologi ini mengacu pada banyaknya ruang yang ada dalam sebuah frame yang dibiarkan kosong.
·       Ruang kosong ini dinamakan dengan "talking room". Jika seseorang sedang berbicara dengan orang lain, maka "talking room" ini memberikan efek natural pada gambar.
·       Walking room, jika seseorang sedang berjalan, maka berikan juga ruang kosong untuk berjalan ini.
·       Sedangkan Head room adalah ruang kosong antara batas atas dari obyek dengan batas atas dari frame.
·       Hindari mengambil setengah gambar dalam sebuah frame, khususnya obyek manusia (seperti separuh wajah manusia) karena akan sangat tidak enak untuk dilihat.
·       Juga hindari memotong  obyek pada sambungan-sambungannya atau sendi, sebagai contoh anda bisa memotong obyek manusia pada bagian perut, namun jangan memotong pada bagian lututnya, karena itu jelek sekali dan tidak dibenarkan dalam dunia videografi.

5.3 Deep Of Field
Merupakan jangkauan jarak di depan lensa di mana obyek dapat terlihat dengan focus yang baik. Di beberapa aplikasi shot, aturan head room ada yang tidak menggunakannya untuk shot size BCU,  terkadang juga CU dan MCU. Untuk kasus seperti ini anda harus memastikan bahwa mata subyek berjarak 1/3 dari ujung atas layar.
5.4 Crossing The Line / Imaginer Line
Garis imaginer wajib diperhitungkan oleh seorang kamerawan karena jika terjadi pelanggaran maka akan terlihat nose room berubah. Dalam beberapa hal pelanggaran ini dapat di tolerir tapi harus ada  gambar transisi, master shot. Inilah yang di katakan transisi pada garis imaginer.
6 Lighting
Lighting berfungsi sebagai pencahayaan dalam proses shooting. Konsep warna yang kami terapkan berwarna dan natural atau menggunakan cahaya alam yang berada di lokasi shooting (pengambilan gambar).
2.4.7 Continuity
Teknik yang berkesinambungan, Proses pengambilan gambar cut to cut sehingga continuity perlu, sehingga shot 1 dan shot 2 bisa nyambung.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Follow Our Twitter

TV online Live Streaming : Mivo.tv