salahsatu kreasi seni di HUT ke 10 Kota Tasikmalaya
Tanggal 17 Oktober 2011 merupakan hari ulang tahun ke dasawarsa atau ke 10 tahun kota Tasikmalaya. Puncak perayaan yang biasanya di gelar di jalan Otto iskandar dinata (sekitaran Alun-alun kota) kini di pindahkan ke jalan Yudhanegara karena alun-alun sedang diadakan renovasi.
Beberapa pertunjukan tersebut mengundang perhatian masyarakat dan media untuk meliput.
Pelaksanaan puncak perayaan Hari Ulang tahun kota Tasikmalaya ini menunjukan berbagai keanekaragaman seni dan budaya Daerah jawabarat khususnya Kota Tasikmalaya.
Kesenian yang ditampilkan itu diantaranya pencak silat, tarian, dan memainkan alat-alat musik daerah sunda seperti calung yang dimainkan oleh masing-masing kelompok seni di Tasikmalaya.
Selain pertunjukan seni , ada juga kreasi hasil bumi dan tani yang ditampilkan dari masin-masing ckecamatan dan pemerintahan , seperti dari Dinas Kesehatan .
Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tasikmalaya juga panitia kegiatan Karnaval bidang kesenian dan kebudayaan, Enung mengatakan acara yang digelar setiap tahun itu diharapkan mampu memberikan hiburan kepada masyarakat.
Selain itu pagelaran karnaval yang menampilkan berbagai keunikan dan kreasi masyarakat dan komunitas seni, diharapkan Enung dapat semakin dikenal masyarakat tentang kesenian dan kebudayaan yang ada di Kota Tasikmalaya.
"Kita dari kebudayaan menampilkan berbagai kreasi kesenian dan kebudayaan, diharapkan mampu mengembangkan kebudayaan dan kesenian yang ada di Kota Tasikmalaya," katanya.
Kreasi seni yang ditampilkan dari Dibudpar, kata Enung ada empat jenis yakni seni musik Angklung Badud, musik kontemporer, Badawang atau orang-orangan dan tradisi religi seperti rebana atau genjring.
Empat jenis kreasi seni itu, kata Enung merupakan unggulan dari Kota Tasikmalaya yang selalu menjadi pusat perhatian banyak masyarakat yang hadir dalam pagelaran karnaval tersebut.
"Yang kita kelola dalam HUT Kota Tasikmalaya ini juga ada helaran yang sepenuhnya diserahkan kreasinya kepada masing-masing kecamatan saat menampilkannya," katanya.
Selain menggelar karnaval kesenian dan kebudayaan, sebelumnya rangkaian HUT Kota Tasikmalaya dimeriahkan dengan menggelar wisata kuliner, batik exhibition, Tasik In Passion dan pertunjukan wayang golek yang acaranya dipusatkan di Jalan Yudanagara
Selain itu pagelaran karnaval yang menampilkan berbagai keunikan dan kreasi masyarakat dan komunitas seni, diharapkan Enung dapat semakin dikenal masyarakat tentang kesenian dan kebudayaan yang ada di Kota Tasikmalaya.
"Kita dari kebudayaan menampilkan berbagai kreasi kesenian dan kebudayaan, diharapkan mampu mengembangkan kebudayaan dan kesenian yang ada di Kota Tasikmalaya," katanya.
Kreasi seni yang ditampilkan dari Dibudpar, kata Enung ada empat jenis yakni seni musik Angklung Badud, musik kontemporer, Badawang atau orang-orangan dan tradisi religi seperti rebana atau genjring.
Empat jenis kreasi seni itu, kata Enung merupakan unggulan dari Kota Tasikmalaya yang selalu menjadi pusat perhatian banyak masyarakat yang hadir dalam pagelaran karnaval tersebut.
"Yang kita kelola dalam HUT Kota Tasikmalaya ini juga ada helaran yang sepenuhnya diserahkan kreasinya kepada masing-masing kecamatan saat menampilkannya," katanya.
Selain menggelar karnaval kesenian dan kebudayaan, sebelumnya rangkaian HUT Kota Tasikmalaya dimeriahkan dengan menggelar wisata kuliner, batik exhibition, Tasik In Passion dan pertunjukan wayang golek yang acaranya dipusatkan di Jalan Yudanagara
Aksi silat Perisai Diri kota Tasikmalaya
walikota Tasikmalaya H. Syarif Hidayat ( Baju Batik samping baju kuning) bersama tamu
Kepadatan Masyarakat saat HUT ke 10 Kota Tasikmalaya ke 10
0 komentar:
Posting Komentar